Kacamata. Ya benda itu adalah penerus pandanganku. Lebih kurang 7 tahun Ia telah menjadi sahabat mataku. Pencerah pandanganku disaat buram melanda mataku. Penjelas disaat samar mulai melekat dimataku. Dan sebagai penutup lingkar dibawah mata yang kian hari semakin menghitam.
Entah berapa lama lagi aku memakainya sebagai penerus pandanganku. Entah berapa tahun lagi aku harus menggantungkan penglihatanku dibalakangnya. Aku tak tahu, atau mungkin aku ditakdirkan untuk selalu bersahabat dengannya sampai mataku tertutup untuk selamanya ?
Bertambah tahun, bertambah usia minus dimataku pun selalu bertambah. Setiap tahun aku harus menyiapkan budget untuk mengganti lensanya. Berat memang rasanya jika aku harus meninggalkan benda ini. Tingkat percaya diri pun menurun drastis ketika aku mencoba untuk melepaskannya dari wajahku. Bukan hanya karena pandanganku yang menjadi samar tetapi lingkar hitam dibawah mataku juga kelihatan lebih jelas.
Ah, ya sudahlah tak apa juga jika ia ditakdirkan menjadi sahabatku untuk selamanya. Atas nama penglihatan dan lingkar hitam aku ucapkan beribu terimakasih padamu, kacamata. 🙂
Read more "Penerus Pandangan"
De Dinis Stories 